Jumat, 13 Januari 2017
Tentangmu
Indah
jiwa merdu bersuara
Barisan
hati yang tengah berbunga
Kala
berbisik katamu membelai
Menunaikan
sebuah kharisma kebersamaan
Merangkul
seluruh aspek darimu
Berserah
padaku yang kiranya tak seberapa
Tentangmu…
Tak
habis dan takkan habis terkikis
Mengalir
sungai auramu di tubuh ini
Menyambung
tangan kecil yang hampir patah
Semua
tentangmu…
Menafsirkanmu
menyejukkan langkahku
Kisahmu
takkan mudah sirna
Menjadi
sebuah pekerjaan rumah untukku
Tentang
kamu…
Tentang
mereka padamu?? Enyahlah!!
Kamu
dan hanya kamu, bukan mereka!
Sssttt…..
Ini
rahasia kita dan tentang kita
Tapi,
apapun dalamnya stigmaanku
Kau
sempat saja tak peka
Tentang
kamu…
Tentang
kamu yang selalu terbuka
Mengeluh
meredam segala kepahitan
Maka,
berbanggalah kamu.
Tentang
kamu…
Tentang
kita yang aku ingin selalu
Dan
mungkin kamu juga
Sampai
sekarang,
Selamanya…
--Ana
S.Inayah--
Kamu Kini Ada
Kamu kini ada..
Menguntai segala kearifan setiap harinya.
Merangkul kehangatan untukku
Dan memejamkan mataku damai
Yang aku tunggu sepertinya sudah tiba di pelupuk mataku
Kamu…
Itu kamu..
Keheranan selalu aku gambarkan.
Supaya kamu makin merasakan kehadiranmu..
Kehadiranmu untuk melengkapiku.
Rasanya ingin terbang
Dan tahukan kamu?
Aku punya hobi baru.
Menunggu kabar darimu
Menghabiskan banyak waktu bersamamu
Aku tak peduli bagaimana aspek lain.
Yang penting aku nyaman.
Karena, kamu kini ada.
Ada dalam setiap helaanku
Yang selalu membuatku tersenyum
Membuatku untuk berkata kagum
Kamu….
Anugerah dan pelajaran untukku
Aku mengagumimu..
Aku adalah penggemar beratmu.
Dan kamu sudah ada.
Ada dalam setiap jari yang kurekatkan padamu.
Ada dalam setiap tatap yang kupasrahkan untukmu.
Dan tentunya ada dalam hatiku
Kuberi Nama Kau Bumi, Bulan, Matahari dan Bintang
Seandainya saja kamu tahu betapa pentingnya dirimu untukku
Mungkin saat ini aku tidak akan khawatir kamu pergi meninggalkanku
Seandainya saja kamu tahu bahwa kamu adalah sosok yang sangat
berpengaruh dalam hidupku
Mungkin saat ini aku tidak akan takut kamu menjauh dariku
Karena aku tahu,
Dan aku tahu persis,
Ada banyak sekali alasan di luar sana yang bisa membawamu hilang dari
pandanganku..
Seandainya sajaa…
Ah banyak sekali kata seandainya yang kuucapkan,
Apakah kamu tahu?
Hatiku geram,
Hatiku juga menjerit melalui topeng seandainya
Memaksa keadaan bahkan mungkin memaksamu supaya kamu hanya tercipta
untukku
Cuma untukku, hanya diriku, tak ada yang lain.
Aku ingin bertanya padamu.
Tahukah kamu?
Pikiran dan hatiku seringkali berbeda haluan,
Dan itu membuat perasaanku tak menentu,
Saat hati memaksa menginginkanmu dan menyuruh pikiranku untuk
membayangkanmu,
tapi pikiranku sering mengingatkanku bahwa banyak sekali alasan kamu
untuk menjauhiku.
Sampai akhirnya air mata yang harus menanggungnya…
Tapi,
Ooh..
Semesta akhirnya mendengarkanku,
Bumi yang kupijaki mulai bergeming,
Dan jalanan sunyi sepertinya menyampaikan semuanya padamu,
Betapa bahagianya diriku,
Sangat beruntungnya diriku yang memang sedang membutuhkanmu,
Saat kamu tahu semua dan perasaanku dibalas olehmu
Hatiku kembali hidup dan berbunga
Pikiranku tak pernah terhenti untuk membayangkanmu.
Dan seluruh molekul dalam tubuhku-pun bersorak
Kamu…
Yaa.. kamu..
Sosok yang selalu kubayangkan untuk memelukku hangat
Sosok terakhir yang pas untuk mengisi kekosongan hatiku
Kini…
Wahai dirimu jiwa yang meneduhkanku,
Meskipun kini kamu telah kumiliki
Meskipun tanganku selalu kaugenggam
Kenapa sampai saat ini aku masih takut kehilanganmu?
Ketakutanku akan kepergianmu masih saja kurasakan
Kenapa pula sampai saat ini jiwaku masih khawatir kamu akan menjauh
dariku?
Kekhawatiranku terus saja mengikutiku sampai saat ini.
Aku terlalu takut untuk hidup tanpamu.
Apakah ini yang namanya cinta mati yang sering orang katakan?
Atau cinta sejati yang selalu dibahas oleh penyair?
Atau mungkin kamu mengetahui jawaban yang lainnya?
Haahh…. sepertinya aku banyak merepotkan perasaanmu, wahai sosok yang
kuimpikan..
Tapi setidaknya…
Aku sudah menyandarkan segenap hatiku untukmu
Tak akan pernah kusiakan dirimu,
Tak akan sampai aku membuatmu kecewa terhadap diriku yang sederhana ini.
Karena aku tahu,
Menunggu kamu untuk membalas perasaanku saja, aku sudah tak bisa tidur
semalaman
Jadi, apa alasanku untuk tidak mempertahankanmu?
Apa alasanku untuk berubah perasaan terhadapmu?
Oh dirimu yang selalu kupuja,
Meskipun di luar sana banyak sekali alasan untuk kamu meninggalkanku,
Kamu harus selalu ingat, aku mencintaimu sepenuh hati
Aku menyayangimu dengan segenap jiwa
Bahkan mungkin kau tak bisa membayangkan betapa besar cinta dan sayangku
untukmu
Dan kamu pasti sudah tahu bahwa aku menempatkanmu di tempat spesial di
hati dan pikiranku
Jadi, apalagi yang kaucari di luar sana?
Untukmu
Sosok bumi tempatku berpijak saat lelah datang
Sosok bulan yang selalu setia dan menemaniku
Sosok matahari yang selalu mengiringiku
Dan sosok bintang yang selalu menyinari dalam kegelapan
Terimakasih sudah mencintaiku dan semoga akan tetap mencintaiku.
Menikmati
Menikmati..
Aku suka menikmati,
Menikmati indah matahari
pagi,
Menikmati mega merah di
sore hari,
Apalagi ketika aku
menikmati parasku di cermin
Dan sering pula aku
berkata “aku ganteng yah..”
Pernah terpikir kenapa
semua ini terjadi??
Ah sudah takdir mungkin..
Aku juga suka menikmati,
Menikmati segala macam
perasaan
Apalagi perasaan kasih dan
sayang yang selalu aku hadapi
Sampai suatu waktu, sempat
tak terpikir olehku kenapa semua ini terjadi??
Aku bahkan mengabaikan
‘bagaimana’ dan ‘siapa’
Tapi,
Aku pernah tak suka
menikmati,
Aku tak suka menikmati
ketika sedih datang padaku,
Aku tak suka ketika patah
hati melandaku,
Aku tak suka ketika
wajahku penuh dengan jerawat.
Dari situ, aku baru
berkata,
Ya Tuhan… Apa aku banyak
dosa??
Dan secara tak sadar aku
baru memberi jawaban ‘kenapa semua ini terjadi’
Eh atau apa aku baru sadar
dengan segala yang Kau beri??
Nikmat yang tak pernah
terucap syukur di akhirnya.
Untitled
Pasti ada kala rasanya kita
kangen akan masa lalu.... Membayangkan masa lalu yang menyenangkan dengan wajah
polos kita yang imut. Memandang sekitar dengan mata yang berbinar.
Aku sendiri, ingin sekali
mengunjungi masa lalu. Apalagi saat aku kecil.
Ya Rabb... sungguh
menyenangkan. senyum manja menyeringai dengan tawa nan riang. Tangisan nakal
yang luar biasa membuat orang pusing karenaku. Dan yang paling aku ingin dari
masa lalu adalah ringannya beban hidup yang dialami. Huuh... Bebas sekali,
apapun dilakukan tanpa banyak resiko di dalamnya.
Tapi, inilah hidup... gak
mungkin kan tetap disitu? gak mungkin kan gak maju?
Oh iya.. Aku juga ingat saat
aku ada di Ciamis. Kota yang berada di daerah Parahyangan, Jawa Barat.
Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Di Ciamis,
tepatnya di kampung Dusun Landeuh, desa Pusakasari, Kec.Cipaku, Kab.Ciamis.
tempat itulah yang sangat aku rindukan.
Saksi kenakalanku, saksi
tangisanku yang manja, saksi keasikan setiap hariku.
Teringat saat aku mau main
sepeda, tapi jatuh ke balong. saat nyembrang solokan, aku jatuh. nih, bekasnya
masih ada. Saat dengan polosnya aku potong bunga kesayangan uwa dan yang paling
seru ialah mancing ikan di balong depan rumah, yang umpannya beda, yaitu dari
daun talas, goreng sukun, pisang goreng, dan daun-daunan. ikannya vegetarian.
Ya Alloh.... Aku kangen suasana itu.
Mengenang.. mengenang memang
menyenangkan..
Terakhir aku ke sana saat
resepsi pernikahan sepupuku. Teh Aam Samrotul Fuadah. bulan Desember tahun
2009. Kapan yah aku kesana lagi??
Mengapa
Mengapa aku dilahirkan?
Mengapa aku wanita?
Mengapa harus ada setan yang
mengoda manusia?
Mengapa harus ada perasaan?
Mengapa harus ada malaikat?
Mengapa harus ada salah?
Mengapa waktu di setiap belahan
bumi berbeda?
Mengapa bentuk ventilasi rumah
umumnya huruf 'L' ?
Mengapa harus ada sakit?
Mengapa harus ada perbedaan?
Mengapa harus ada ongkos?
Mengapa harus ada hidup, toh
akhirnya semua mati?
Mengapa harus ada surga dan
neraka?
Mengapa kita harus tidur?
Mengapa Aku yang harus selalu
mengalah?
Mengapa Aku yang harus memulai?
Mengapa kau begitu egois?
Mengapaaaaaaa???????????????????
Mengapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?????????????
Morning
Selamat pagi ceria...
Jam 10.07 pagi ini biasanya saya sedang berebut chanel TV
dengan saudara saya, jam segini juga biasanya kecerian dan kebersamaan pagi
tercipta apalagi hari libur seperti sekarang.
Soal berebut chanel TV, saya yang selalu memenangkannya.
Semuanya pun ikut menonton acara yang saya putar, biasanya sih acara kartun
seperti Doraemon, Shinchan, Detective Conan, atau pernah juga film robot.
Hah.. menyenangkan. Sebenarnya letak yang lebih
menyenangkannya bukan dari acara TV nya tapi dari KEBERSAMAAN dengan keluarga.
Bahkan sering sekali sepupu-sepupu saya yang masih bocah datang konvoi ke rumah
buat nonton TV, sebenarnya bukan hanya sekedar itu, lebih ke membuat berantakan
rumah.
"Ceu ceu.. ada buku bekas ga? Aku minta sih."
"Ceu ceu.. maen game yu. Game yang kemaren itu."
"Ceu ceu.. ini apa sih? ko gini amat?"
Dan banyak lagi celotehan-celotehan yang terlontar dari
mulut bocah-bocah imut itu.
Waktu itu, Hape, laptop, komputer, internet, atau
sejenisnya itu belum begitu akrab bahkan belum kenal dengan keluarga saya.
Semuanya sederhana sekali.
Waktu luang lebih banyak dilewatkan bersama keluarga.
Berbincang-bincang dengan keluarga, dengan tetangga, meskipun membicarakan hal
yang sebenarnya kurang penting. Setelah berbincang, kita langsung makan
bersama, masak bersama, dan hal-hal kecil lainnya. Waktu itu, tidak ada yang
sibuk dengan dunianya sendiri, tidak ada yang sibuk fesbukan, twitteran,
blogging, YM-an, SMS-an, teleponan, dan sejenisnya.
Tetapi, semuanya kumpul dan bersosialisasi.
Ah sayang, hari ini saya jarang sekali merasakan dan
mengalami hal tersebut lagi bahkan tidak pernah. Semua sibuk dengan dunianya
masing-masing. Bocah yang dulu suka merengek-rengek ke saya, nanya ini nanya
itu, pengen ini pengen itu. Kini?? sibuk dengan hapenya. Woow..!!
Perlu anda tahu, cerita di atas terjadi di sebuah desa yang
menurut saya belum begitu maju. Wong jalannya juga baru diaspal dua minggu yang
lalu. Wong listrik juga baru masuk delapan tahun yang lalu. Apalagi kalau
cerita di atas terjadi di kota-kota besar?? sepertinya lebih mengenaskan yah...
Ayolah.. walaupun teknologi informasi sudah melesat bak
roket untuk ke bulan. Tapi kita hidup di dunia ini tidak sendiri, jangan
terlalu sibuk lah dengan dunianya sendiri, tapi sibukkan dengan bersosialisasi
dengan orang lain, jalin terus silaturahmi. Pasti hidup kita lebih
menyenangkan. :)
Apa Kabar Smansa
Entah apa yang terjadi, adik-adik kelasku yang selama ini
'numpang' belajar di SMP datang ke sekolah. Waahh... udah mau sekolah di Smansa
lagi yah..
Memang, kelas 1 dan kelas 2 belajar sementara di SMP 2
Rangkasbitung, karena gedung Smansa sedang dibangun yang katanya akan menjadi
tingkat tiga. Tapi yang kulihat, baru pondasinya yang ada.
Satu persatu, bergerombol, dan makin padat. Smansa begitu
pengap dengan ratusan muridnya yang kumpul di lapangan. Bising sekali dan
membuat suasana siang hari makin panas saja.
Kabar lainnya juga, lokasi-lokasi kelas dirubah, karena
ruang kelas yang ada tidak mencukupi untuk seluruh siswa. Jadi sistemnya untuk
sekarang adalah, kelas 3 dan 2 masuk pagi pukul 06.30 dan pulang pukul 12.30.
Sedang kelas 1 masuk siang pukul 13.00.
Kelas 12 IPA 1 dan 12 IPA 2 pindah ke 'kelas' bekas ruang
guru yang disekat menjadi dua ruangan. Kelasku 12 IPA 3 pindah ke kelas bekas
12 IPA 1, kelas 12 IPA 4 pindah kekelas bekas 12 IPA 2. Yang lainnya aku kurang
tahu. Yah intinya siang ini kami semua sibuk pindah kelas.
Dorong-dorong meja, angkat-angkat kursi, bawa ini, bawa
itu... Waaahhh rame banget...!!!
Kata-kata yang menggambarkan suasana siang itu adalah Panas, Pengap, Gerah, Menjengkelkan....
Semua sibuk, guru-guru mondar mandir ngurus ini, ngurus itu.. Menurutku, Smansa sekarang berantakan sekali. Tapi, yah ini cuma sementara dan untuk kebaikan ke depannya. Karena Insya Allah semester dua proyek pembangunannya sudah selesai dan akan segera menempati kelas baru yang bertingkat tiga. Amin..
Apa Kabar SMANSA ???
*Alhamdulillah, Luar biasa, AllahhuAkbar,
Yess....... (tepuk tangan)
.
Jumat siang...
Aku sedang
asik-asiknya internetan di kamar atas.. Tiba-tiba, suara langkah kaki mungil
terdengar sedang menaiki tangga. Dialah keponakanku, Areinesha Khairani,
umurnya baru 3 tahun lebih..
kuclukkucluk.... datang menghampiriku, naik ke atas kasur, yah seperti biasa
mengganggu dan minta ini itu. Tapi, aku larang semuanya. hahaha, tante yang
jahat...
Singkat cerita,
dia bosen kali yah dicuekin sama dilarang ini itu sama aku. Dia turun dari
kasur menuju lemari samping kasurku, disitu juga sedang berdiri megah kasur
lantai yang terbuat dari busa jok dan ukurannya pun lumayan. Sedang
manis-manisnya dia ngoprek lemariku, tiba-tiba.....
aaaaaarrggghhhhhhhh..........
Awasss....!!!!!
Seketika aku
loncat, untung saja notbuk ga keinjak, ah tapi telat..
Brruuukkk....!!!!
Kasur yang sedang berdiri megah itu menimpa tubuh Nesha yang mungil..
Tubuhnya ditelan
kasur itu, ada lucunya ada juga kasihannya sama ponakanku ini. hahahaha..
Seketika, nangis
deh.. untung ga apa-apa..
Hahahaha.... Kasihan banget deh neshaku ini...