Jumat, 13 Januari 2017

KETIKA MENJADI SEORANG IBU RUMAH TANGGA

Ketika suatu saat nanti saya hanya mentok jadi seorang ibu rumah tangga. Saya tak akan pernah mengeluh dan iri dengan wanita-wanita karier yang sukses dengan pekerjaannya. Justru saya bangga bisa menjadi seorang ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan yang sangat mulia.
Saya tak menyesali nasib saya walaupun saya sudah sarjana atau doktor tapi ujungnya malah menjadi seorang ibu rumah tangga. Karena ilmu untuk menjadi seorang ibu rumah tangga memang tak cukup dengan hanya lulusan doktor bahkan dari universitas ternama sekalipun.
Menjadi seorang ibu rumah tangga adalah sebuah kenikmatan bagi seorang wanita. Tak akan ada orang-orang sukses di dunia ini jika semua wanita memilih untuk menjadi wanita karier dan melepaskan peran ibu rumah tangga ke seorang pembantu atau pengasuh. Tak akan ada kebahagiaan di setiap simpul bibir manusia jika tak ada peran seorang ibu rumah tangga.
Seorang wanita wajib menuntut ilmu setinggi-tingginya. Untuk apa? Untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik. Jangan salah, ibu rumah tangga bukan hanya masalah dapur atau bersih-bersih rumah. Bukan menempatkan menjadi pembantu di rumah sendiri. Tapi lebih dari itu, seorang ibu rumah tangga mendidik kehidupan di sebuah keluarga supaya memiliki kehidupan yang berkualitas. 
Seorang ibu rumah tangga menjadi pendidikan pertama bagi anak-anaknya, mendidik, mengajari, memberi akhlak yang baik bagi anak-anaknya bahkan suaminya.
Sudah banyak buktinya dan bisa kita lihat dan bedakan antara seorang ibu rumah tangga yang berpendidikan dan kurang pendidikan. Cara mengatur keluargapun sangat berbeda jauh. Dari situlah wanita wajib berpendidikan tinggi untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik.
Wanita yang hanya menjadi seorang ibu rumah tangga bukanlah wanita yang ‘kolot’, kampungan dan tak memiliki passion hidup. Justru dengan menjadi ibu rumah tangga yang baik lah yang akan mengangkat derajatnya dihadapan wanita lain. 
Ingin menjadi wanita istimewa? Jadilah seorang ibu rumah tangga yang baik dan menghasilkan generasi yang lebih berkualitas. Tak pandang bahwa wanita tersebut berpendidikan tinggi yang harusnya menjadi wanita karier yang sukses.

Tentangmu

Indah jiwa merdu bersuara
Barisan hati yang tengah berbunga
Kala berbisik katamu membelai
Menunaikan sebuah kharisma kebersamaan
Merangkul seluruh aspek darimu
Berserah padaku yang kiranya tak seberapa

Tentangmu…
Tak habis dan takkan habis terkikis
Mengalir sungai auramu di tubuh ini
Menyambung tangan kecil yang hampir patah

Semua tentangmu…
Menafsirkanmu menyejukkan langkahku
Kisahmu takkan mudah sirna
Menjadi sebuah pekerjaan rumah untukku

Tentang kamu…
Tentang mereka padamu?? Enyahlah!!
Kamu dan hanya kamu, bukan mereka!
Sssttt…..
Ini rahasia kita dan tentang kita
Tapi, apapun dalamnya stigmaanku
Kau sempat saja tak peka

Tentang kamu…
Tentang kamu yang selalu terbuka
Mengeluh meredam segala kepahitan
Maka, berbanggalah kamu.

Tentang kamu…
Tentang kita yang aku ingin selalu
Dan mungkin kamu juga
Sampai sekarang,
Selamanya…



--Ana S.Inayah--


Kamu Kini Ada

Kamu kini ada..
Menguntai segala kearifan setiap harinya.
Merangkul kehangatan untukku
Dan memejamkan mataku damai
Yang aku tunggu sepertinya sudah tiba di pelupuk mataku
Kamu…
Itu kamu..
Keheranan selalu aku gambarkan.
Supaya kamu makin merasakan kehadiranmu..
Kehadiranmu untuk melengkapiku.
Rasanya ingin terbang
Dan tahukan kamu?
Aku punya hobi baru.
Menunggu kabar darimu
Menghabiskan banyak waktu bersamamu
Aku tak peduli bagaimana aspek lain.
Yang penting aku nyaman.
Karena, kamu kini ada.
Ada dalam setiap helaanku
Yang selalu membuatku tersenyum
Membuatku untuk berkata kagum
Kamu….
Anugerah dan pelajaran untukku
Aku mengagumimu..
Aku adalah penggemar beratmu.
Dan kamu sudah ada.
Ada dalam setiap jari yang kurekatkan padamu.
Ada dalam setiap tatap yang kupasrahkan untukmu.
Dan tentunya ada dalam hatiku

Kuberi Nama Kau Bumi, Bulan, Matahari dan Bintang


Seandainya saja kamu tahu betapa pentingnya dirimu untukku
Mungkin saat ini aku tidak akan khawatir kamu pergi meninggalkanku
Seandainya saja kamu tahu bahwa kamu adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupku
Mungkin saat ini aku tidak akan takut kamu menjauh dariku
Karena aku tahu,
Dan aku tahu persis,
Ada banyak sekali alasan di luar sana yang bisa membawamu hilang dari pandanganku..
Seandainya sajaa…
Ah banyak sekali kata seandainya yang kuucapkan,
Apakah kamu tahu?
Hatiku geram,
Hatiku juga menjerit melalui topeng seandainya
Memaksa keadaan bahkan mungkin memaksamu supaya kamu hanya tercipta untukku
Cuma untukku, hanya diriku, tak ada yang lain.
Aku ingin bertanya padamu.
Tahukah kamu?
Pikiran dan hatiku seringkali berbeda haluan,
Dan itu membuat perasaanku tak menentu,
Saat hati memaksa menginginkanmu dan menyuruh pikiranku untuk membayangkanmu,
tapi pikiranku sering mengingatkanku bahwa banyak sekali alasan kamu untuk menjauhiku.
Sampai akhirnya air mata yang harus menanggungnya…
Tapi,
Ooh..
Semesta akhirnya mendengarkanku,
Bumi yang kupijaki mulai bergeming,
Dan jalanan sunyi sepertinya menyampaikan semuanya padamu,
Betapa bahagianya diriku,
Sangat beruntungnya diriku yang memang sedang membutuhkanmu,
Saat kamu tahu semua dan perasaanku dibalas olehmu
Hatiku kembali hidup dan berbunga
Pikiranku tak pernah terhenti untuk membayangkanmu.
Dan seluruh molekul dalam tubuhku-pun bersorak
Kamu…
Yaa.. kamu..
Sosok yang selalu kubayangkan untuk memelukku hangat
Sosok terakhir yang pas untuk mengisi kekosongan hatiku
Kini…
Wahai dirimu jiwa yang meneduhkanku,
Meskipun kini kamu telah kumiliki
Meskipun tanganku selalu kaugenggam
Kenapa sampai saat ini aku masih takut kehilanganmu?
Ketakutanku akan kepergianmu masih saja kurasakan
Kenapa pula sampai saat ini jiwaku masih khawatir kamu akan menjauh dariku?
Kekhawatiranku terus saja mengikutiku sampai saat ini.
Aku terlalu takut untuk hidup tanpamu.
Apakah ini yang namanya cinta mati yang sering orang katakan?
Atau cinta sejati yang selalu dibahas oleh penyair?
Atau mungkin kamu mengetahui jawaban yang lainnya?
Haahh…. sepertinya aku banyak merepotkan perasaanmu, wahai sosok yang kuimpikan..
Tapi setidaknya…
Aku sudah menyandarkan segenap hatiku untukmu
Tak akan pernah kusiakan dirimu,
Tak akan sampai aku membuatmu kecewa terhadap diriku yang sederhana ini.
Karena aku tahu,
Menunggu kamu untuk membalas perasaanku saja, aku sudah tak bisa tidur semalaman
Jadi, apa alasanku untuk tidak mempertahankanmu?
Apa alasanku untuk berubah perasaan terhadapmu?
Oh dirimu yang selalu kupuja,
Meskipun di luar sana banyak sekali alasan untuk kamu meninggalkanku,
Kamu harus selalu ingat, aku mencintaimu sepenuh hati
Aku menyayangimu dengan segenap jiwa
Bahkan mungkin kau tak bisa membayangkan betapa besar cinta dan sayangku untukmu
Dan kamu pasti sudah tahu bahwa aku menempatkanmu di tempat spesial di hati dan pikiranku
Jadi, apalagi yang kaucari di luar sana?
Untukmu
Sosok bumi tempatku berpijak saat lelah datang
Sosok bulan yang selalu setia dan menemaniku
Sosok matahari yang selalu mengiringiku
Dan sosok bintang yang selalu menyinari dalam kegelapan

Terimakasih sudah mencintaiku dan semoga akan tetap mencintaiku.

Menikmati

Menikmati..
Aku suka menikmati,
Menikmati indah matahari pagi,
Menikmati mega merah di sore hari,
Apalagi ketika aku menikmati parasku di cermin
Dan sering pula aku berkata “aku ganteng yah..”
Pernah terpikir kenapa semua ini terjadi??
Ah sudah takdir mungkin..

Aku juga suka menikmati,
Menikmati segala macam perasaan
Apalagi perasaan kasih dan sayang yang selalu aku hadapi
Sampai suatu waktu, sempat tak terpikir olehku kenapa semua ini terjadi??
Aku bahkan mengabaikan ‘bagaimana’ dan ‘siapa’

Tapi,
Aku pernah tak suka menikmati,
Aku tak suka menikmati ketika sedih datang padaku,
Aku tak suka ketika patah hati melandaku,
Aku tak suka ketika wajahku penuh dengan jerawat.
Dari situ, aku baru berkata,
Ya Tuhan… Apa aku banyak dosa??
Dan secara tak sadar aku baru memberi jawaban ‘kenapa semua ini terjadi’
Eh atau apa aku baru sadar dengan segala yang Kau beri??
Nikmat yang tak pernah terucap syukur di akhirnya.


Untitled

Pasti ada kala rasanya kita kangen akan masa lalu.... Membayangkan masa lalu yang menyenangkan dengan wajah polos kita yang imut. Memandang sekitar dengan mata yang berbinar.

Aku sendiri, ingin sekali mengunjungi masa lalu. Apalagi saat aku kecil.
Ya Rabb... sungguh menyenangkan. senyum manja menyeringai dengan tawa nan riang. Tangisan nakal yang luar biasa membuat orang pusing karenaku. Dan yang paling aku ingin dari masa lalu adalah ringannya beban hidup yang dialami. Huuh... Bebas sekali, apapun dilakukan tanpa banyak resiko di dalamnya.
Tapi, inilah hidup... gak mungkin kan tetap disitu? gak mungkin kan gak maju? 

Oh iya.. Aku juga ingat saat aku ada di Ciamis. Kota yang berada di daerah Parahyangan, Jawa Barat. Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Di Ciamis, tepatnya di kampung Dusun Landeuh, desa Pusakasari, Kec.Cipaku, Kab.Ciamis. tempat itulah yang sangat aku rindukan.

Saksi kenakalanku, saksi tangisanku yang manja, saksi keasikan setiap hariku.
Teringat saat aku mau main sepeda, tapi jatuh ke balong. saat nyembrang solokan, aku jatuh. nih, bekasnya masih ada. Saat dengan polosnya aku potong bunga kesayangan uwa dan yang paling seru ialah mancing ikan di balong depan rumah, yang umpannya beda, yaitu dari daun talas, goreng sukun, pisang goreng, dan daun-daunan. ikannya vegetarian. Ya Alloh.... Aku kangen suasana itu.

Mengenang.. mengenang memang menyenangkan..
Terakhir aku ke sana saat resepsi pernikahan sepupuku. Teh Aam Samrotul Fuadah. bulan Desember tahun 2009. Kapan yah aku kesana lagi??


Mengapa

Mengapa aku dilahirkan?
Mengapa aku wanita?
Mengapa harus ada setan yang mengoda manusia?
Mengapa harus ada perasaan?
Mengapa harus ada malaikat?
Mengapa harus ada salah?
Mengapa waktu di setiap belahan bumi berbeda?
Mengapa bentuk ventilasi rumah umumnya huruf  'L' ?
Mengapa harus ada sakit?
Mengapa harus ada perbedaan?
Mengapa harus ada ongkos?
Mengapa harus ada hidup, toh akhirnya semua mati?
Mengapa harus ada surga dan neraka?
Mengapa kita harus tidur?
Mengapa Aku yang harus selalu mengalah?
Mengapa Aku yang harus memulai?
Mengapa kau begitu egois?
Mengapaaaaaaa???????????????????
Mengapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa?????????????


Morning

Selamat pagi ceria...
Jam 10.07 pagi ini biasanya saya sedang berebut chanel TV dengan saudara saya, jam segini juga biasanya kecerian dan kebersamaan pagi tercipta apalagi hari libur seperti sekarang.
Soal berebut chanel TV, saya yang selalu memenangkannya. Semuanya pun ikut menonton acara yang saya putar, biasanya sih acara kartun seperti Doraemon, Shinchan, Detective Conan, atau pernah juga film robot.
Hah.. menyenangkan. Sebenarnya letak yang lebih menyenangkannya bukan dari acara TV nya tapi dari KEBERSAMAAN dengan keluarga. Bahkan sering sekali sepupu-sepupu saya yang masih bocah datang konvoi ke rumah buat nonton TV, sebenarnya bukan hanya sekedar itu, lebih ke membuat berantakan rumah.
"Ceu ceu.. ada buku bekas ga? Aku minta sih."
"Ceu ceu.. maen game yu. Game yang kemaren itu."
"Ceu ceu.. ini apa sih? ko gini amat?"
Dan banyak lagi celotehan-celotehan yang terlontar dari mulut bocah-bocah imut itu.

Waktu itu, Hape, laptop, komputer, internet, atau sejenisnya itu belum begitu akrab bahkan belum kenal dengan keluarga saya. Semuanya sederhana sekali.
Waktu luang lebih banyak dilewatkan bersama keluarga. Berbincang-bincang dengan keluarga, dengan tetangga, meskipun membicarakan hal yang sebenarnya kurang penting. Setelah berbincang, kita langsung makan bersama, masak bersama, dan hal-hal kecil lainnya. Waktu itu, tidak ada yang sibuk dengan dunianya sendiri, tidak ada yang sibuk fesbukan, twitteran, blogging, YM-an, SMS-an, teleponan, dan sejenisnya.
Tetapi, semuanya kumpul dan bersosialisasi.

Ah sayang, hari ini saya jarang sekali merasakan dan mengalami hal tersebut lagi bahkan tidak pernah. Semua sibuk dengan dunianya masing-masing. Bocah yang dulu suka merengek-rengek ke saya, nanya ini nanya itu, pengen ini pengen itu. Kini?? sibuk dengan hapenya. Woow..!!

Perlu anda tahu, cerita di atas terjadi di sebuah desa yang menurut saya belum begitu maju. Wong jalannya juga baru diaspal dua minggu yang lalu. Wong listrik juga baru masuk delapan tahun yang lalu. Apalagi kalau cerita di atas terjadi di kota-kota besar?? sepertinya lebih mengenaskan yah...

Ayolah.. walaupun teknologi informasi sudah melesat bak roket untuk ke bulan. Tapi kita hidup di dunia ini tidak sendiri, jangan terlalu sibuk lah dengan dunianya sendiri, tapi sibukkan dengan bersosialisasi dengan orang lain, jalin terus silaturahmi. Pasti hidup kita lebih menyenangkan. :)


Apa Kabar Smansa

Entah apa yang terjadi, adik-adik kelasku yang selama ini 'numpang' belajar di SMP datang ke sekolah. Waahh... udah mau sekolah di Smansa lagi yah..

Memang, kelas 1 dan kelas 2 belajar sementara di SMP 2 Rangkasbitung, karena gedung Smansa sedang dibangun yang katanya akan menjadi tingkat tiga. Tapi yang kulihat, baru pondasinya yang ada.

Satu persatu, bergerombol, dan makin padat. Smansa begitu pengap dengan ratusan muridnya yang kumpul di lapangan. Bising sekali dan membuat suasana siang hari makin panas saja.
Kabar lainnya juga, lokasi-lokasi kelas dirubah, karena ruang kelas yang ada tidak mencukupi untuk seluruh siswa. Jadi sistemnya untuk sekarang adalah, kelas 3 dan 2 masuk pagi pukul 06.30 dan pulang pukul 12.30. Sedang kelas 1 masuk siang pukul 13.00.

Kelas 12 IPA 1 dan 12 IPA 2 pindah ke 'kelas' bekas ruang guru yang disekat menjadi dua ruangan. Kelasku 12 IPA 3 pindah ke kelas bekas 12 IPA 1, kelas 12 IPA 4 pindah kekelas bekas 12 IPA 2. Yang lainnya aku kurang tahu. Yah intinya siang ini kami semua sibuk pindah kelas.

Dorong-dorong meja, angkat-angkat kursi, bawa ini, bawa itu... Waaahhh rame banget...!!!
Kata-kata yang menggambarkan suasana siang itu adalah Panas, Pengap, Gerah, Menjengkelkan....

Semua sibuk, guru-guru mondar mandir ngurus ini, ngurus itu.. Menurutku, Smansa sekarang berantakan sekali. Tapi, yah ini cuma sementara dan untuk kebaikan ke depannya. Karena Insya Allah semester dua proyek pembangunannya sudah selesai dan akan segera menempati kelas baru yang bertingkat tiga. Amin..

Apa Kabar SMANSA ???
*Alhamdulillah, Luar biasa, AllahhuAkbar, Yess....... (tepuk tangan)

.

Jumat siang...
Aku sedang asik-asiknya internetan di kamar atas.. Tiba-tiba, suara langkah kaki mungil terdengar sedang menaiki tangga. Dialah keponakanku, Areinesha Khairani, umurnya baru 3 tahun lebih..
kuclukkucluk.... datang menghampiriku, naik ke atas kasur, yah seperti biasa mengganggu dan minta ini itu. Tapi, aku larang semuanya. hahaha, tante yang jahat...

Singkat cerita, dia bosen kali yah dicuekin sama dilarang ini itu sama aku. Dia turun dari kasur menuju lemari samping kasurku, disitu juga sedang berdiri megah kasur lantai yang terbuat dari busa jok dan ukurannya pun lumayan. Sedang manis-manisnya dia ngoprek  lemariku, tiba-tiba.....

aaaaaarrggghhhhhhhh..........
Awasss....!!!!! 
Seketika aku loncat, untung saja notbuk ga keinjak, ah tapi telat..
Brruuukkk....!!!! Kasur yang sedang berdiri megah itu menimpa tubuh Nesha yang mungil..
Tubuhnya ditelan kasur itu, ada lucunya ada juga kasihannya sama ponakanku ini. hahahaha..
Seketika, nangis deh.. untung ga apa-apa..

Hahahaha.... Kasihan banget deh neshaku ini...

Perempuan Murahan

Aku ini perempuan murahan yang ingin memiliki banyak cinta..
Tak peduli Aku terhadap pandangan orang
Biarkan mereka berkicau dengan omongan pedasnya
Yang penting hatiku puas dengan perasaanku
Yang penting Tuhan tahu dan Aku rasa Aku lebih baik dari mereka..
Aku ini perempuan polos yang ingin bahagia.
Tak ingin Aku berdusta dengan semua kepura-puraan bodoh ini
Aku benci dengan segala yang selalu mereka tutup-tutupi
Gengsi, malu, atau apalah sebutannya
Aku tak peduli itu !!!
HA HA HA HA HA….
Apa yang mereka lihat ??!!!
Persetan dengan mereka dan bualan konyolnya
Aku ini jujur, Aku ini apa adanya
Biarkan…..!!!!
Biarkan aku berkarya dengan omonganku sendiri
Aku tak butuh mereka
Yang so indah dengan nasihatnya
Yang so cakep dengan petuah yang  berdalih agama, katanya.
Cuuiiihhh……!!!
Makan tuh!!
Karena Aku rasa, mereka selalu mejilat ludah mereka sendiri
Mereka selalu melakukan apa yang mereka larang
Kini, siapa yang lebih baik??
Siapa yang murahan??
Rasakan !!!
Rasakan saja !!
Tak perlu aku umumkan….
Aku ini perempuan murahan yang ingin memiliki banyak cinta
Tapi Aku jujur dan apa adanya..
Jauh beda dengan mereka dan bualan bodohnya,
Terhormat sih tapi tak terhormat !!!!
Silahkan kasih aku komentar.
Dan sebelum itu lihat diri kamu sendiri !!!! 


Jangan Salah dalam Mencintai

Jangan salah dalam mencintai
Bisa-bisa kau seperti sesuatu..
Sesuatu yang jatuh bebas dari langit ke bumi,
Setelah sampai di bumi..
Jatuh lagi ke dalam jurang yang sangat dalam
Sudah di dasar jurang,
Kemudian mengalir...
Mengalir sampai di laut..
Setelah di laut,
Sesuatu itu jatuh lagi ke dalam palung laut yang sangat dalam
Di sana...
Sesuatu itu kemudian tercabik-cabik,
Dicabik-cabik segala rupa makhluk laut,
Dan akhirnya musnah,
hancur berkeping-keping tak bersisa..
itulah....
Itulah sesuatu itu..
Sesuatu itu adalah..
hati yang dikecewakan
Dikecewakan oleh orang yang kau cintai
Karena kau,,
Salah dalam mencintai.

Huh..!!!!
So, jangan berlebihan mencintai apapun yang ada di dunia ini,
Supaya kau tak menjadi sesuatu itu..


Sabtu, 2 Februari 2013

“Tak usah terlalu merindukan pulang.. Karena pulang hanya ingin kau yang sukses”
Entah datang dari mana,
kata-kata itu melintas begitu saja di pikiranku..
Hah.. nasib anak rantauan…
Nasib anak yang tinggal jauh dari orang tua.
Ingin pulang,
Tapi, tanggung jawab di tempat rantauan masih banyak.
Secara lembutnya, orang yang sedang merantau mencari ilmu itu
Seperti orang yang sedang memperjuangkan mimpi-mimpi kedua orang tuanya.
Sukses… Harga mati yang harus mereka capai.
Tidak sukses…  Tinggal menunggu saja wajah kecewa orang tuanya.
Jadi,
Entahlah,
apa intinya?? Aku pun susah menjelaskan.
Yang pasti, perjuangan harus terus berlanjut
Sampai sukses,
Sampai waktu yang tak ditentukan untuk berhasil,
Untuk mempersembahkan sebuah kebanggaan luar biasa bagi kedua orang tuanya.
Maka dari itu,
Untuk anak rantauan yang sedang sibuk mencari ilmu dan jati diri..
Janganlah terlalu merindukan pulang, karena pulang hanya ingin kau yang sukses.
Pulanglah!! Saat kau sudah membawa suatu kebanggaan luar biasa bagi kedua orang tua..

Buatlah mereka menangis bahagia karena kesuksesan kita..!!!

Ana

Aku, dan...
Namamu melambung melukis antariksa
Ambang batas yang menempuh sisi dunia luar

Secara semangat meneriaki jiwa berbentuk hati itu
Amunisi juga siap...
Menahan nafsu logika,
Rentan menyerang dan mengalami kesiapan
Objek mata yang menari di angkasa
Tak terkira lukisan warna bias tersemburat indah
Untuk jiwa kita yang sedang naik
Lampaui imajinasi subjektifitas khalayak

Itulah kita..
Nampak sulit dan tapi indah
Alunan awan merdu dan nyanyian langit
Yakinkan kefasihan sang antariksa kita
Aku, dan namamu...

Hanya kita dalam kehidupan kita

SURAT UNTUK ANDA

Untuk anda,
Siapa yah?? Siapa saja lah... yang penting Anda bisa saya kirimi surat ini. Surat yang sangat penting tentang saya yang mengalami kekalahan hebat. Kekalahan melawan rasa suka terhadap sesuatu dan seseorang yang kadang berlebihan.

Untuk Anda,
entah siapapun anda, mungkin Anda bisa mengeluarkan saya dari lingkaran yang tidak baik ini. Lingkaran kesesatan yang sangat tidak bermanfaat bagi saya. Tolong bagi tips anda bagaimana menangani masalah tentang suka ini. Karena saya seperti kehabisan energi untuk melawan rasa suka yang kadang berlebihan ini.

Silahkan kirim jawaban Anda, lewat perasaan anda yang sesungguhnya. Lewat keseriusan anda dalam menghadapi saya yang seperti ini. Karena saya yakin anda bisa membuang rasa suka yang saya rasakan terhadap seseorang atau sesuatu yang berlebihan ini, walaupun saya tidak tahu Anda siapa?? dan akan seperti apa Anda kelak saat memberi balasan surat saya ini.

Untuk Anda, siapapun anda...
Saya mohon tolong persiapkan diri anda untuk bisa menghadapi dan membalas surat saya nanti, persiapkan kata-kata yang pas, agar bisa membuat saya sadar. Persiapkan mental yang bagus supaya saya bisa luluh dan bisa mengurangi rasa suka terhadap seseorang dan sesuatu yang berlebihan sekarang ini.

Karena bila Anda bisa melalui semua ini setelah saya kirimi surat ini. Maka anda berhak terhadap apapun yang Anda suka dari saya.
Sebentar lagi saya akan mengirim surat ini, melewati garis awang-awang angkasa, dan tembus melewati langit ke tujuh. Dan seketika, semoga Anda tersadar dan segera bersiap-siap untuk membalas surat ini secepatnya.
Supaya saya bisa cepat-cepat keluar dari kekalahan hebat ini, supaya saya bisa cepat-cepat keluar dari lingkaran kesesatan ini. Dan supaya setiap rasa suka yang saya rasakan tidak akan berlebihan lagi. Karena saya percaya Anda akan bisa merubah sikap saya.

Untuk Anda, entah siapapun Anda yang akan menerima surat ini. Cepat balas surat ini...
Saya menunggu kedatangan Anda untuk mengeluarkan saya dari kekalahan hebat ini. Kekalahan melawan perasaan suka yang terlalu berlebihan terhadap sesuatu dan seseorang.

--Ana S. Inayah--


Dunia Egois


Ada benarnya juga kata-kata dari film Barbie
"Di dunia egois hanya orang egioslah yang menang."

Ketika saya diegoisi orang, posisi saya benar-benar seperti orang kalah. Kalah sekali.
Ingin melawan egoisnya, tapi saya kurang pandai membalas egois lagi, walaupun pernah berhasil.
Ingin marah, tak ada gunanya, sungguh tak ada gunanya. Buang-buang tenaga dan energi.
Akhirnya satu yang selalu saya lakukan. Pergi sambil menahan sesak kekesalan dan bergulat dengan dunia sendiri.
Karena memang korban dari keegoisan yang tak bisa terbalaskan adalah mereka suka dengan dunianya sendiri. Mengurung diri di kamar, berteman dengan benda-benda mati, dan banyak mengkhayal.

Tapi miris sekali. Ketika pelaku egois tersebut adalah orang yang sangat dekat dengan kita bahkan satu rumah dengan kita. Hal itu membuat hari-hari jadi tidak mengenakkan. Posisi jadi terpojokkan. Seperti pajangan yang dipedulikan ketika dibutuhkan saja.

Jadi, jangan heran ketika kita menemukan orang-orang yang susah dalam bergaul, suka sibuk dengan dunianya sendiri, dan lebih ingin mengerjakan segalanya sendiri. Karena bisa jadi mereka adalah korban dari keegoisan orang-orang disekitarnya. -Allahhualam

Tetap, walaupun kita adalah korban keegoisan, kita harus tetap bersabar. Diamkan saja. Jangan dibalas. Lebih baik kita pergi menjauh dari orang egios tersebut. Kerjakan sesuatu yang bisa membuat dia menyesal. Buktikan kemampuan kita. Suatu saat ketika dia menyadari betapa berharganya kita, mudah-mudahan orang egois tersebut berubah.


Tepuk Tangan, dong..


Tadi, saya presentasi mata kuliah Biologi Umum, tentang Sel dan organelnya menggunakan alat peraga sel 3D yang sudah dibuat per kelompok. Kelompok saya dapat giliran pertama. Yaah saya akui, persiapan kelompok saya masih belum maksimal. Selama 30 menit, kelompok saya presentasi di depan. Setelah selesai, sesuai dengan kebiasaan saya pas jaman SMA, pasti ada hiruk pikuk tepuk tangan dari teman sekelas bahkan guru walaupun presentasinya seburuk apapun itu. Dan saat tadi, saya benar-benar prihatin, tak ada satupun yang memberikan tepuk tangan, padahal saya sudah memancingnya dengan memberikan tepuk tangan, supaya teman-teman disitu juga ikutan tepuk tangan. 
Saya bukan gila akan tepuk tangan. Tapi menurut saya, tepuk tangan itu adalah suatu bentuk penghargaan, suatu apresiasi yang dapat memberikan semangat, yang dapat memberikan motivasi dan tepuk tangan adalah sebuah pengungkapan rasa tenang setelah tampil di depan..

Bayangkan, ketika kita sudah tampil di depan, kita disambut oleh ramainya tepuk tangan dari pemirsa. Benar-benar momen yang sangat dirindukan dan momen untuk saling mendekatkan diri satu sama lain, tandanya kita adalah satu dan akan tetap bersama menghadapi segala masalah.

Setelah saya duduk kembali dan giliran kelompok lain yang maju, hati saya benar-benar tidak karuan. Saat itu juga, pokonya saya harus kasih tepuk tangan buat kelompok selanjutnya, tak peduli, teman-teman yang lain mau ikut tepuk tangan atau tidak..
Hati saya benar-benar greget. Ko gitu banget yah.. 
Memangnya tepuk tangan itu mahal apa??

Dan akhirnya, saat kelompok lain selesai presentasi, saya kasih tepuk tangan, beberapa detik diawal, tak ada yang mengikuti saya tepuk tangan, sampai akhirnya satu persatu semuanya ikut tepuk tangan.

Dalam hati saya berkata, Gitu dong kasih tepuk tangannya.. Kita harus bisa menghargai dan memberi apresiasi buat orang-orang yang sudah presentasi, toh mereka presentasi juga memberikan ilmu buat kita.

Sekian..!!


Saya Sedang Jatuh Cinta


Hanya ingin berkata bahwa saya ingin menikmati masa muda saya.
Ingin merasakan perasaan cinta terhadap seseorang,
menyukai seseorang yang saya kagumi
dan membiarkan perasaan saya berbunga dengan cinta.

Saya juga ingin berkata bahwa saya sedang jatuh cinta
Ingin rasanya saya mengungkapkan rasa cinta saya terhadap seseorang itu
cuma mengungkapkan saja.
ingin merasakan pula dicintai oleh seseorang yang saya kagumi itu.

"Hey, saya jatuh cinta sama kamu
Maukah kamu menemani saya?
mengobati rasa jatuh cinta yang saya rasakan ini?
saya ingin kamu untuk bilang bahwa kamu juga jatuh cinta sama saya."

Apa yang saya inginkan ini tidak salah, kan?
Saya jatuh cinta terhadapnya.
saya ingin dia menemani saya.
bahkan sampai tua pun saya lebih senang.

"Saya jatuh cinta sama kamu,
kamu cinta tidak sama saya?
Mau kan menemani saya dengan rasa cinta kita?
Saya berjanji, tidak akan terjadi apa-apa selama kita bisa menjaga cinta suci ini"

Saya sedang jatuh cinta terhadap seseorang yang saya kagumi,
dan saya tak mau mengungkapkan kepada orangnya.
Saya malu, saya ingin dia yang mengungkapkannya,
karena kata orang, wanita jangan menyatakan cinta terlebih dahulu. 

:)


-Ana S. Inayah-

Ibu


Kita ini satu darah
Kau sakit, akupun merasakan
Bahkan secuil pikiran yang menganggumu aku bisa merasakan
Aku tahu,
Aku sering sekali tak bisa diandalkan
Bahkan untuk sekecil harapanmu
Tapi, aku sayang kau.
Tak ada yang bisa menghentikannya
Walaupun bumi terbelah
Kau tetap yang kusayang

Tenanglah bu, aku akan selalu berdoa untukmu
Aku sayang ibu

-Anasamrotul